Salam
Mblusukmen!!
Ratu Juliana
naik takhta menggantikan ibunya, Ratu Wilhelmina pada masa – masa yang sulit.
Ia dinobatkan ketika Belanda harus memperbaiki dalam negerinya sendiri pasca
kejatuhan Nazi Jerman dan gejolak nasionalisme di negeri jajahanya di Hindia
Belanda. Beliaulah Ratu Kerajaan Belanda yang menandatangani kertas – kertas pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia di Den Haag pada Konfrensi Meja Bundar tahun
1949. Meskipun demikian, Putri yang pernah sebangku kuliah dengan calon raja
Yogyakarta, Sultan HB IX ini pernah menjadi sosok yang sangat dicintai bukan
hanya di dalam Negeri Belanda, namun juga di Hindia Belanda. Gayanya yang
santai dan cair membuat sang putri dekat dengan rakyatnya. Maka tidak heran,
ketika acara pernikahanya pada awal 1937, banyak kalangan yang menyambutnya
dengan suka cita.
Gapura masuk Pasar Baru di Batavia dengan foto Putri Juliana dan Pangeran Bernhard pada 1937. Jalanan kala itu dipenuhi hiasan - hiasan dan bendera Belanda untuk menyemarakkan The Royal Wedding Kerajaan Belanda ini. Yang menarik dalam foto ini adalah adanya bendera Swastika yang bersebelahan dengan bendera Triwarna Belanda. Pangeran Bernhard yang seorang Jerman cukup populer di kalangan orang - orang Nazi di Hindia Belanda. Konon dulu sang pangeran pernah bergabung dengan partai Nazi.
Sumber : Sampul Buku Nazi di Indonesia
Sumber : Sampul Buku Nazi di Indonesia
Hari itu, 7
Januari 1937, seluruh kota di Hindia Belanda bersuka cita merayakan pesta
pernikahan Putri Juliana dan Bangsawan asal Jerman, Pangeran Bernhard. Para
raja di Nusantara berlomba – lomba memberikan hadiah yang beraneka rupa kepada pasangan
mempelai. Mulai dari yang berwujud benda berharga berlapis intan permata hingga
tari – tarian sakral sebagai kado pernikahan.
Gusti Nurul, Putri Mangkunegara VII dari Surakarta menarikan tari Sari Tunggal sebagai kado pernikahan Ratu Juliana dan Pangern Bernhard
Sumber: Flicker.com
Euforia pernikahan
calon ratu Belanda ini membuat hari itu menjadi hari yang tidak terlupakan bagi
seluruh rakyat Hindia Belanda. Berbondong – bondong masyarakat diseluruh
pelosok tanah jajahan menjejali jalan – jalan utama dan aloon – aloon kota
untuk menyaksikan parade perayaan Sang Pewaris Takhta. Dipenjuru kota di Hindia
Belanda, tampak gedung-gedung dan pertokoan dihias dengan ornamen-ornamen yang
beraneka ragam. Sementara itu bendera Triwarna Belanda dikibarkan di puncak-puncak gedung dan
pinggir – pinggir jalan.
Suasana Jalan Braga di Bandung dalam menyambut pernikahan Sang Putri Belanda. Tampak jalanan di hias dengan kain warna - warni dan hiasan ornamen bunga.
Sumber: kumeohmemehdipacok.blogspot.co.id
Situasi
di aloon - aloon Kota Bandung atau Lapangan Tegallega. Di kota Bandung,
perayaan pernikahan Ratu Juliana dirayakan dengan pasar malam dan pesta dansa
di Sosciete Concordia. Sumber: kumeohmemehdipacok.blogspot.co.id
Magelang,
sebagai ibu kota Karesidenan Kedu dengan jumlah populasi warga eropa yang
banyak tentunya tidak mau ketinggalan dalam acara special ini. The Royal
Wedding Sang Putri Belanda mungkin akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup
bagi banyak rakyat Magelang. Parade besar digelar mengelilingi pusat kota
Magelang. Ribuan rakyat menyesakki pinggir – pinggir jalan. Tidak mau kalah,
gedung – gedung perkantoran dan masjid pun ikut berhias untuk merayakan
pernikahan Ratu Juliana.
Gemerlap lampu malam pada Masjid Agung Magelang dalam perayaan pernikahan Ratu Juliana pada tahun 1937.
Sumber : Koleksi Pribadi Bagus Priyana
Tampak dalam foto adalah sekelompok
peserta parade yang kemungkinan siswa MOSVIA Magelang. Para peserta parade ini ada yang
berjalan kaki memakai kostum ala tokoh pewayangan dan ada pula yang menaiki kereta hias dengan 2 ekor kuda sebagai penariknya.
Sumber : Foto koleksi pribadi Bagus Priyana
Peserta parade melintasi jalan utama di dalam Kota Magelang. Lokasi masih belum diketahui.
Sumber : Koleksi Pribadi Bagus Priyana
Masih dengan peserta parade yang sama. Sekarang para peserta pawai sedang melewati jalan di utara aloon - aloon kota Magelang. Kemungkinan sang fotografer mengambil foto dari depan Societeit De Eendracht (antara Trio Plaza dan Bank BCA sekarang).
Sumber : Foto Koleksi Bagus Priyana
Foto ini diambil dari sudut pengambilan yang sama. Peserta parade kali ini memakai kereta kuda yang dihias dengan model kereta kencana ala wayang. Menurut beberapa kawan, foto ini diambil dari depan bank BPD menghadap kantor pos Magelang.
Sumber : Foto koleksi Bagus Priyana
Sumber : Foto koleksi Bagus Priyana
Demikianlah sedikit dokumentasi yang masih tersisa dari acara pernikahan akbar Putri Juliana 79 tahun silam. Kenangan akan kemeriahan The Royal Wedding sang putri pewaris Hindia Belanda ini pernah mengisi sejarah perkembangan Magelang. Semoga Bermanfaat. Salam Mblusukmen!!
Komentar
Posting Komentar